Skip to main content

Masalah?

Aku terhenti sejenak, deg, agak termenung, ketika mbak disebelah bertanya kepadaku, “kalau ada masalah biasanya kamu ngapain sih?”

Aku? kalau ada masalah? Apa ya?

Akan aku jawab apa, aku bingung, selama ini sepertinya aku nggak pernah merasakan sebuah masalah di hidup. Ah tapi mana mungkin hidup nggak punya masalah, aku ini kan manusia dan bukan malaikat

Nah! itu masalahnya, nggak bisa mendeteksi masalah itu ya masalah.. wkwk..

Eh serius, kalau nggak salah, definisi masalah itu adalah ketika kenyataan tidak terjadi sesuai dengan keinginan (ekspektasi). Contoh, ketika hasil ujian dibagikan, kita berekspektasi dapat nilai 100 dan eh ternyata cuma dapat nilai 85 nah kan jadi masalah, apa ya akar masalahnya apakah proses belajarnya kurang, atau saat ujian nggak konsentrasi hmm apa ya 🤔

Cuma merasa tidak punya masalah juga bukan berarti tidak pernah punya ekspektasi akan hal hal yang ingin didapatkan, cuma menurutku lebih karena pemahaman, bahwa ada ranah ranah yang memang bukan ada di dalam kontrol diri kita, dan memang bukan ranah kita untuk itu..

Kalau dari kasus diatas, harapannya nilai 100 sempurna! nyatanya cuma 85 maka yang aku tangkap ituu:

ranah yang bisa kita kontrol atau kuasai itu ya cuma berusaha bagaimana target atau ekspektasi itu bisa tercapai, ya kita belajar dengan rajin, berlatih, diskusi dengan yang ahli, mempersiapkan diri untuk ujian dan lain-lain

dan

ranah yang tidak bisa kita kontrol atau kuasai itu ya disaat pembagian hasil, eh cuma 85, dan di tahap ini kondisi kembali ke diri kita sendiri, apakah mau kecewa karena cuma dapat nilai 85 atau mau bersyukur dapat nilai segitu udah nggak remidi, udah lebih baik daripada temen yang ngajak kita berlomba dalam hasil ujian? yes menang!

Jadi mungkin ada masalah atau nggak masalah itu kembali ke diri sendiri lagi, bagaimana cara mau menyikapinya, ya memang kadang nggak mudah, bahkan mungkin awalnya sebuah kejadian dianggap masalah namun baru belakangan baru bisa berdamai dengan kejadian itu dan aku masih terus belajar untuk berlapang dada apabila ekspektasi ekspektasi yang aku harapkan tidak terjadi.. 

Agaknya ada sedikit korelasi dengan postingan lamaku di sini 

sekian..

Comments

Popular posts from this blog

Analogi: Manuver Kumbang

Suatu hari aku melihat seekor kumbang aka wawung yang tengah terbang dengan manuver manuver yang agak menggangguku dan tiba tiba si kumbang turbulensi  dengan manuvernya jatuh ke lantai lalu terdiam dengan posisinya yang terbalik di lantai, si kumbang terus berusaha untuk dapat membalikan badannya kembali dan beberapa saatpun berlalu dan si kumbang terdiam, aku kira si kumbang sudah mati, ya karena kumbang juga mempunyai cara untuk mengelabui musuhnya yaitu dengan cara pura pura mati dan aku berniat untuk menyingkirkan si kumbang dari lantai, karena takut bila si kumbang akan terinjak oleh orang lain.. namun, aku tidak langsung menyingkirkan kumbang dari tempatnya.. dan aku mau mengamatinya dulu, hehe.. :D

Analogi: Batu Zamrud

Ide ini muncul begitu saja ketika Aku sedang belajar IPS Geografi tentang batuan. nah di bumi ini ada tiga macam batuan yaitu batuan beku batuan sedimen dan batuan metamorf. ketika batuan ini terbentuk melalui berbagai macam proses.

Hati hati dengan barang bawaanmu

Hai sobat, satu lagi segelintir artikel yang ku tulis untuk meningkatkan kewaspadaan diri, artikel ini aku tulis dari apa yang aku lihat, saksikan dan perhatikan sendiri, yaitu sebuah peristiwa yang bisa dibilang cukup merugikan bagi yang mengalaminya.