Melanjutkan pembahasan tentang public speaking kemarin. ini beberapa tips belajar untuk public speaking yang kami bahas. yang bisa memperbaiki kemampuan public speaking
Why (kenapa)
Untuk why atau kenapa ini sudah dibahas pada catatan pada part pertama.
Diagnosa
Perlu untuk tau informasi tentang siapa audiens, bagaimana latar belakang pendidikannya, usia, dll agar kita bisa mempersiapkan baik untuk persiapan materi maupun persiapan diri. Dari segi materi perlu untuk mengetahui informasi audiens agar kita bisa menentukan banyak hal, misalnya, bahasa yang akan kita gunakan apakah bahasa baku atau bahasa yang lebih santai dll. sedangkan persiapan dari segi diri, kita bisa mempersiapkan akan menggunakan kostum apa, atau harus bersikap seperti apa misal yang akan dihadapi adalah anak kecil
Design
Setelah mendapatkan data audiens dari proses diagnosa, proses selanjutnya design, disini kita mendesign atau merancang apa yang akan disampaikan dan akan seperti apa format penyampaian informasinya. apakah menggunakan bahasa formal atau tidak.
Delivery
proses delivery atau saat proses penyampaian informasi kepada audiens, disini ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, meliputi:
- leveling
leveling ini singkatnya, pemposisian diri kita diantara para audiens secara vertikal, maksudnya posisi diri kita sebagai pembicara yang berbeda secara tinggi rendahnya posisi duduk, atau berdiri di panggung sedangkan audiens tidak di panggung. kalau pada saat difoto jadi tau siapa yang sedang memberikan informasi dan siapa yang sedang menerima informasi dari gambar foto yang terlihat. jadi pembeda lah singkatnya antara pemateri dan audiens, pembeda dalam posisi yang terlihat secara vertikal
- blocking
blocking ini lebih kepada pemposisian diri kita di hadapan para audiens, hal ini sangat berpengaruh bila audiens nya banyak dan kita perlu memposisikan diri agar paling tidak semua audiens mendapatkan perhatian dari kita, tidak ada yang dipunggungi atau di cuekin karena kita hanya fokus di sebelah kanan saja misalnya
leveling dan blocking ini biasa digunakan dalam dunia pementasan drama. Selain dua hal itu, bahasa tubuh atau ekspresi yang kita gunakan saat penyampaian informasi kepada audiens juga bisa digunakan untuk menarik perhatian dari audiens
Determine
dan ketika mendekati akhir dari proses penyampaian informasi perlu adanya kristalisasi pesan, menyimpulkan atau menyampaikan pesan penting dari apa saja yang telah dibicarakan sebelumnya
Shadow
Berlatih dan membiasakan untuk public speaking, di shadow ini berarti kita terus berlatih, membangun kebiasaan atau habit untuk berbicara. banyak yang bisa dilakukan, misal contohnya merutinkan untuk berbicara ketika berkendara atau latihan berbicara di depan cermin dll, cukup banyak caranya, silahkan eksplor hehe..
Why (kenapa)
Untuk why atau kenapa ini sudah dibahas pada catatan pada part pertama.
Diagnosa
Perlu untuk tau informasi tentang siapa audiens, bagaimana latar belakang pendidikannya, usia, dll agar kita bisa mempersiapkan baik untuk persiapan materi maupun persiapan diri. Dari segi materi perlu untuk mengetahui informasi audiens agar kita bisa menentukan banyak hal, misalnya, bahasa yang akan kita gunakan apakah bahasa baku atau bahasa yang lebih santai dll. sedangkan persiapan dari segi diri, kita bisa mempersiapkan akan menggunakan kostum apa, atau harus bersikap seperti apa misal yang akan dihadapi adalah anak kecil
Design
Setelah mendapatkan data audiens dari proses diagnosa, proses selanjutnya design, disini kita mendesign atau merancang apa yang akan disampaikan dan akan seperti apa format penyampaian informasinya. apakah menggunakan bahasa formal atau tidak.
Delivery
proses delivery atau saat proses penyampaian informasi kepada audiens, disini ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, meliputi:
- leveling
leveling ini singkatnya, pemposisian diri kita diantara para audiens secara vertikal, maksudnya posisi diri kita sebagai pembicara yang berbeda secara tinggi rendahnya posisi duduk, atau berdiri di panggung sedangkan audiens tidak di panggung. kalau pada saat difoto jadi tau siapa yang sedang memberikan informasi dan siapa yang sedang menerima informasi dari gambar foto yang terlihat. jadi pembeda lah singkatnya antara pemateri dan audiens, pembeda dalam posisi yang terlihat secara vertikal
- blocking
blocking ini lebih kepada pemposisian diri kita di hadapan para audiens, hal ini sangat berpengaruh bila audiens nya banyak dan kita perlu memposisikan diri agar paling tidak semua audiens mendapatkan perhatian dari kita, tidak ada yang dipunggungi atau di cuekin karena kita hanya fokus di sebelah kanan saja misalnya
leveling dan blocking ini biasa digunakan dalam dunia pementasan drama. Selain dua hal itu, bahasa tubuh atau ekspresi yang kita gunakan saat penyampaian informasi kepada audiens juga bisa digunakan untuk menarik perhatian dari audiens
Determine
dan ketika mendekati akhir dari proses penyampaian informasi perlu adanya kristalisasi pesan, menyimpulkan atau menyampaikan pesan penting dari apa saja yang telah dibicarakan sebelumnya
Shadow
Berlatih dan membiasakan untuk public speaking, di shadow ini berarti kita terus berlatih, membangun kebiasaan atau habit untuk berbicara. banyak yang bisa dilakukan, misal contohnya merutinkan untuk berbicara ketika berkendara atau latihan berbicara di depan cermin dll, cukup banyak caranya, silahkan eksplor hehe..
Comments