Skip to main content

Public Speaking (1): Kenapa perlu belajar public speaking?

Catatan ringkasku tentang berbicara di muka umum (public speaking) hasil dari sharing bareng temen temen kemarin malam. yang tercatat disini hanya sebagian kecil dari seluruh apa yang kami bicarakan, bukan karena yang tidak tercatat itu bukan hal yang penting, namun lebih banyak saya melewatkan poin poin penting untuk dicatat karena lupa menuliskannya di catatan saya hehe..

Sebelumnya kita perlu mengetahui tujuan dari komunikasi (disini kita fokus ke komunikasi dengan cara berbicara), secara singkatnya tujuan komunikasi yaitu pesan yang kita sampaikan dapat sampai kepada lawan komunikasi kita (lawan bicara).

Pembahasan dimulai dengan petanyaan, sudah berapa lama kita dapat berbicara? dan kami semua sepakat bahwa kita mulai berbicara sejak umur satu tahun, jadi jawaban sudah berapa lama kita dapat bicara bisa diketahui dari umur kita sekarang dikurangi satu tahun. dan rata rata kami berusia 20 an tahun, maka sudah sekitar 19 tahun kita semua dapat berbicara.

Setelah pertanyaan pertama terjawab disusul pertanyaan kedua, kenapa kita perlu belajar public speaking, kan kita sudah bisa berbicara sejak usia kita satu tahun, kenapa kita perlu belajar untuk berbicara lagi?

Hampir semua orang sebetulnya sudah bisa berbicara di depan umum, hanya saja yang perlu kita pelajari bukan bicaranya, namun tentang bagaimana tata cara berbicaranya, pemilihan bahasa yang digunakan, bahasa tubuhnya dll. Hal ini lah yang dibahas pada sharing malam hari kemarin.

Jadi kenapa perlu belajar public speaking? karena tidak semua orang yang dapat berbicara di depan umum, maksud dan tujuan bicaranya bisa tersampaikan dengan baik kepada lawan bicara (audiens). maka dari itu perlu belajar cara mengkomunikasikan dengan baik di depan umum baik dengan menggunakan pemilihan bahasa, bahasa tubuh, tata bicara yang lebih tepat dan lain lain, agar apa yang kita bicarakan dapat dengan baik tersampaikan kepada audiens.

Comments

Popular posts from this blog

Analogi: Manuver Kumbang

Suatu hari aku melihat seekor kumbang aka wawung yang tengah terbang dengan manuver manuver yang agak menggangguku dan tiba tiba si kumbang turbulensi  dengan manuvernya jatuh ke lantai lalu terdiam dengan posisinya yang terbalik di lantai, si kumbang terus berusaha untuk dapat membalikan badannya kembali dan beberapa saatpun berlalu dan si kumbang terdiam, aku kira si kumbang sudah mati, ya karena kumbang juga mempunyai cara untuk mengelabui musuhnya yaitu dengan cara pura pura mati dan aku berniat untuk menyingkirkan si kumbang dari lantai, karena takut bila si kumbang akan terinjak oleh orang lain.. namun, aku tidak langsung menyingkirkan kumbang dari tempatnya.. dan aku mau mengamatinya dulu, hehe.. :D

Analogi: Batu Zamrud

Ide ini muncul begitu saja ketika Aku sedang belajar IPS Geografi tentang batuan. nah di bumi ini ada tiga macam batuan yaitu batuan beku batuan sedimen dan batuan metamorf. ketika batuan ini terbentuk melalui berbagai macam proses.

Kapten

Nak, Kamu bukanlah seorang nakhoda, melainkan seorang kapten. Nakhoda hanya tau bagaimana mengendalikan arah kapal, sedangkan Kapten ia harus tau navigasi, cuaca, kondisi kapal dan kondisi awak kapal untuk mencapai tujuan dengan selamat.