Skip to main content

Pengalaman Donor Darah

Sudah lama nih nggak nge post, biasa sibuk mempersiapkan UN aka Ujian Nasional banyak jam tambahan juga dari sekolah, ya itu semua demi kebaikan siswanya juga sih ya? oh iya, kali ini mau ngepost tentang donor darah aja ya.. sebenarnya kegiatannya sudah lama sih di laksanainnya, hehe.. :D post ini gak aktual ya cuma mau ngeshare pengalaman tentang donor darah aja





Setelah liburan sekolah, lebih tepatnya liburan sekolah semester 1 PMR sekolahku bersama PMI mengadakan kegiatan donor darah, yeey.. hii.. syeeremm.. eh kok syerem? hayah, kegiatan tersebut diadakan setahun sekali, tahun lalu aku juga ikut donor darah di Sekolahku juga, jadi donor darah kali ini menjadi donor darah ke duaku.. yeey..

oke.. siang itu setelah terdengar bunyi petasan bel masuk tanda istirahat telah usai, kegiatan donor darah mulai dilakukan.. sebelum melakukan donor darah kita memang dianjurkan untuk makan dahulu paling tidak tiga jam sebelum kita mendonorkan darah kita, nah untuk mendonorkan darah juga di batasi, yang boleh mendonorkan darah harus berusia minimal 16 tahun 7 bulan dan punya berat badan paling tidak 45 kg loh, jadi kalo sobat belum memenuhi persyaratan donor darah jangan di paksain deh, hehe.. darah yang di sumbangkan jumlahnya sekitar 250 ml sampai 300 ml dan darah itu menyumbang paling ngga sepertiga dari berat badan kita, jadi kalo mau nurunin berat badan, donor darah bisa jadi pilihan nih, hehe.. :D

ehmm.. ya salah satu keuntungan kita ikut donor darah itu, kita bisa mengetahui apakah kita mengidap suatu penyakit terutama penyakit penyakit seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C dan Syphilis yang bisa di deteksi lewat darah, secara gratisss.. hehe.. :D, kan darah yang kita donorkan itu akan di test dulu di lab, apakah layak untuk di tranfusikan atau sebaliknya. dan bila hasil lab tersebut terdapat indikasi kita mengidap suatu penyakit maka kita akan di beri tahu oleh pihak PMI.

sesampainya di tempat, nggak nyangka yang mau donor darah lumayan banyak juga.. hehe.. Aku ngambil kertas kuning ya semacam formulir untuk daftar sebagai pendonor gt, lalu setelah mengisi biodata kertas kuningnya selanjutnya yang harus di lakuin adalah mengecek HB aka Hemoglobin, tekanan darah sama golongan darah (bagi yang belum tau golongan darahnya), lalu aku nunggu antrean sambil liat liat ekspresi temen temen yang lagi mendonorkan darahnya, sekalian sama ngefotoin temen temen yang lagi donor untuk ngeblog kenang kenangan.. :D




setelah menunggu agak lama, saatnya giliranku tiba di eksekusi, aku langsung takut berbaring di tempat tidur yang sudah di sediakan lalu petugasnya meriksa kertas kuningnya, dan mulailah kegiatan donor dilakukan, saat ndonorin kira kira 15 menitan lah sampai kantung darahnya penuh. setelah selesai donor, kita akan dapat kartu pendonor sama snack, yeey.. :D

Jadi jangan takut untuk donor darah, donor darah ngga merugikan kok, malahan kita bisa tambah sehat dan bisa bantu orang lain di luar sana yang membutuhkan darah.. :D

Comments

Popular posts from this blog

Analogi: Manuver Kumbang

Suatu hari aku melihat seekor kumbang aka wawung yang tengah terbang dengan manuver manuver yang agak menggangguku dan tiba tiba si kumbang turbulensi  dengan manuvernya jatuh ke lantai lalu terdiam dengan posisinya yang terbalik di lantai, si kumbang terus berusaha untuk dapat membalikan badannya kembali dan beberapa saatpun berlalu dan si kumbang terdiam, aku kira si kumbang sudah mati, ya karena kumbang juga mempunyai cara untuk mengelabui musuhnya yaitu dengan cara pura pura mati dan aku berniat untuk menyingkirkan si kumbang dari lantai, karena takut bila si kumbang akan terinjak oleh orang lain.. namun, aku tidak langsung menyingkirkan kumbang dari tempatnya.. dan aku mau mengamatinya dulu, hehe.. :D

Analogi: Batu Zamrud

Ide ini muncul begitu saja ketika Aku sedang belajar IPS Geografi tentang batuan. nah di bumi ini ada tiga macam batuan yaitu batuan beku batuan sedimen dan batuan metamorf. ketika batuan ini terbentuk melalui berbagai macam proses.

Kapten

Nak, Kamu bukanlah seorang nakhoda, melainkan seorang kapten. Nakhoda hanya tau bagaimana mengendalikan arah kapal, sedangkan Kapten ia harus tau navigasi, cuaca, kondisi kapal dan kondisi awak kapal untuk mencapai tujuan dengan selamat.