Skip to main content

"Pesawat tempur tercanggih tanpa senjata"



..Rasanya bagaikan pesawat jet tempur tercanggih yang tanpa membawa persenjataan, yang hanya dapat memantau dan menyaksikkan manuver pesawat jet tempur asing dengan menggunakan perangkat peradaran canggih yang kumiliki, jet tempur asing itu berlagak mengancam dan ingin mendarat dan merapat di hanggar bandar udara yang akan aku tempati. namun apa daya yang dapat kuperbuat, hanya sebatas serangan ringan avionik berupa jamming yang kulontarkan pada jet tempur asing itu dan berharap tak kan mengusik lagi, meski jet tempur asing itu tak lebih canggih dariku namun dapatku lihat dia membopong rudal di kedua sayapnya. namun dia tak tau jika ku tak bersenjata, yang dia tau, aku jet tempur yang jauh lebih mutakhir daripadanya. sehingga jet tempur asing itu sedikit menjaga jarak dari jarak jangkauan rudal kosong yang kubawa. tapi aku juga tak bisa memaksakan diri untuk menggunakan hanggar itu, dan hanya boleh mendarat sekedar untuk mengisi ulang bahan bakar terbaik, dan sejarahnya jet tempur asing itu juga pernah meneguk bahan bakar terbaik dari bandar udara ini. aku sempat berfikir, siapakah jet tempur "asing" yang sebenarnya? aku yang datang atau dia yang kembali??. dan sejarahnya pula dia juga belum pernah menerima perawatan dari hanggar bandar udara ini. mungkin, aku dan dia sama berharap untuk dapat menggunakan fasilitas ini.

Agresif? kurasa tidak, meski aku pesawat tempur tercanggih namun aku akui aku kurang bahkan tidak agresif dalam bermanuver bila di bandingkan dengan jet tempur asing itu, dalam persaingan rivalitas untuk memperebutkan posisi hanggar yang ada di bandar udara itu. walaupun dominasiku pada bandar udara ini lebih besar, aku tetap tak bisa memaksakan diri untuk menggunakan hanggar yang ada dan aku tetap menghargai segala keputusan yang di jatuhkan oleh menara pengawas bandara untuk boleh dan tidaknya aku menggunakan fasilitas hanggar yang ada padanya. meski banyak pula hanggar dari bandar udara yang tersebar di negeri ini, bagiku hanya hanggar dari bandar udara inilah yang sesuai dengan spesifikasi jet tempur tercanggihku ini...

Comments

Reza said…
canggih sekali..

Popular posts from this blog

Analogi: Manuver Kumbang

Suatu hari aku melihat seekor kumbang aka wawung yang tengah terbang dengan manuver manuver yang agak menggangguku dan tiba tiba si kumbang turbulensi  dengan manuvernya jatuh ke lantai lalu terdiam dengan posisinya yang terbalik di lantai, si kumbang terus berusaha untuk dapat membalikan badannya kembali dan beberapa saatpun berlalu dan si kumbang terdiam, aku kira si kumbang sudah mati, ya karena kumbang juga mempunyai cara untuk mengelabui musuhnya yaitu dengan cara pura pura mati dan aku berniat untuk menyingkirkan si kumbang dari lantai, karena takut bila si kumbang akan terinjak oleh orang lain.. namun, aku tidak langsung menyingkirkan kumbang dari tempatnya.. dan aku mau mengamatinya dulu, hehe.. :D

Analogi: Batu Zamrud

Ide ini muncul begitu saja ketika Aku sedang belajar IPS Geografi tentang batuan. nah di bumi ini ada tiga macam batuan yaitu batuan beku batuan sedimen dan batuan metamorf. ketika batuan ini terbentuk melalui berbagai macam proses.

Kapten

Nak, Kamu bukanlah seorang nakhoda, melainkan seorang kapten. Nakhoda hanya tau bagaimana mengendalikan arah kapal, sedangkan Kapten ia harus tau navigasi, cuaca, kondisi kapal dan kondisi awak kapal untuk mencapai tujuan dengan selamat.