Interpretasiku tentang kalimat beliau, bahwa manusia itu makhluk yang mulia tidaklah sama dengan hewan. Meskipun sama sama hidup dan bekerja (antara manusia dan makhluk lain) manusia mustilah punya nilai lebih, tindakan yang dilakukan tidak hanya yang secara fisik nampak (untuk berusaha hidup, makan minum tidur) namun ada yang lebih mulia daripada itu.
bahwa kalau tindakan-tindakan yang demikian juga kita niatkan untuk beribadah kepada Sang Pencipta, maka hasilnya akan tidak hanya sekedarnya. bila makan minum hanya untuk menyambung nafas maka bisa makan dan minum seenaknya bahkan memakan makanan yang bisa merusak diri sendiri, kalaulah untuk beribadah makan dan minum itu tentulah ia akan pilih makan-makanan yang baik (halal, yang diperbolehkan Tuhannya).
Bekerjapun demikian, bila bekerja hanya untuk mencari harta maka bisalah ia mencari harta itu dengan cara seenaknya tidak mengindahkan aturan dari Tuhannya dan bilamana bekerja itu bukan untuk Tuhannya maka apabila lengah pengawasan daripada bos nya maka ianya bisa melepas tanggungjawab pekerjaannya, dan bukankah pengawasan Tuhan tidak pernah lengah?
Bukankah titah Allah untuk kita di dunia ini hanya untuk beribadah kepadaNya?
Comments